Fisik dan Cuaca Jadi Tantangan Prawira Bandung di BCL Asia 2024

Prawira Bandung akan berlaga di kualifikasi pertama Basketball Champions League Asia 2024 bulan depan. Fisik dan cuaca disebut menjadi tantangannya.

Hal itu diungkap shooting guard Prawira Bandung Hans Abraham. Ia mengaku timnya sudah mempersiapkan diri dengan matang.

“Persiapan dari Prawira sih cukup baik ya, kami sudah persiapkan basic dan mental buat melawan game pertama Mongolia, tuan rumah,” kata Hans kepada pewarta saat ditemui di GBK Arena.

“Jadi kami sudah harus sudah gas lebih awal, kami juga sudah dikasih segala adjustment dari Coach Dave (Pelatih Prawira Bandung). Segala ada pola-pola baru, segala macam adjustment yang baru. Jadi kita sudah siap.”

“Persaingannya pasti bakalan lebih ketat, lebih keras juga karena ini sudah istilahnya mirip kayak antar negara. Jadi sudah pasti mati-matian juga. Mereka ingin menang, kita ingin menang, jadi bakalan seru banget,” Hans melanjutkan.

Prawira Bandung menjadi satu dari dua klub yang dikirim PP Perbasi mewakili Indonesia di ajang kualifikasi pertama Basketball Champions League (BCL) Asia di Ulaanbaatar. Laga akan digelar di Mongolia, 3-7 April 2024.

Baca juga: Pelita Jaya Ogah Sekadar Berlaga di Basketball Champions League Asia

Menilik jadwal BCL Asia 2024 yang sudah dirilis FIBA, beberapa pertandingan Prawira akan berlangsung pada siang hari atau pada pukul 15.00 waktu Mongolia.

Prawira Bandung akan menghadapi Runner-up Mongolia pada 3 April, kemudian meladeni Hong Kong Eastern keesokan harinya. Pertandingan berlanjut pada 6 April, Prawira melawan NS Matrix.

Secara khusus, Hans menyebut masalah fisik dan cuaca menjadi tantangannya. Fisik terkait postur lawan, dan cuaca karena lokasi pertandingannya.

“Kalau di BCL ini tantangannya lebih pertama ke fisik ya, karena mereka pasti kuat-kuat dan tinggi. Juga skill mereka bagus, kita juga harus imbangi itu, dan cuaca karena di sana dingin banget. Jadi harus adjust dengan suhu di sana,” kata pemain dengan tinggi 180 cm tersebut,” ungkapnya.

“Tapi kami punya kelebihan karena di Bandung agak dingin jadi adjust-nya lebih oke lah. Tapi kalau persiapan khusus kita pribadinya lebih ke bawa baju (tebal) karena sedingin-dinginnya Bandung tetap beda. Di sana kan nol derajat, minus berapa. Mungkin di gor-nya nanti mungkin ada heater,” ungkap Hans.

Baca juga: Di Mana Venue Kualifikasi Basketball Champions League? Ini Kata Perbasi