Hype Genshin Impact – Gamer zaman now pasti sudah tidak asing lagi dengan game Genshin Impact. Meskipun tidak memainkan game tersebut, setidaknya para gamer tidak terlalu asing dengan gameplay-nya yang unik.
Genshin Impact dirilis pertama kali pada tahun 2020 oleh miHoYo (kini berubah menjadi HoYoverse) sebagai game action role-playing dengan sistem combat yang tak kalah unik. Ditambah dengan desain visual yang serupa anime, tentu lebih mudah menggaet perhatian para gamer dari kalangan wibu.
Hal yang Membuat Hype Genshin Impact Tinggi
Sejak perilisannya, Genshin Impact berhasil melahirkan banyak pemain dari berbagai platform. Game ini tak hanya hadir dengan visual serupa anime yang menarik hati, namun juga hadir dengan segudang lore yang tak kalah menarik untuk dibahas. Itulah mengapa Genshin Impact masih dicintai oleh para penggemarnya.
Game miHoYo ini menghadirkan 7 region utama yang mana masing – masing region memiliki keunikannya tersendiri; baik segi gaya bangunan, desain karakter, budaya, musik, dan kebiasaan yang para penduduk lakukan. Uniknya, setiap region ini terinspirasi dari budaya yang ada di dunia nyata.
Jangan lupakan dengan open-world luas yang membuat Genshin Impact populer. Game ini cocok banget buat kalian yang memiliki jiwa petualang. Kalian bisa eksplor sepuasnya disini demi mendapatkan chest serta material – material untuk meningkatkan kekuatan karakter.
Ditambah dengan visual environment-nya yang benar – benar indah dan menarik hati. Pastinya mampu membuat para pemainnya betah untuk eksplor berjam-jam atau hanya sekedar duduk berjam-jam di game sambil mendengarkan soundtrack.
Ya, Soundtrack juga bisa menjadi pertimbangan mengapa popularitas Genshin Impact sangat tinggi. Setiap situasi yang pemain hadapi, maka akan berubah pula musiknya. Tentu saja musik – musik ini juga berbeda di setiap daerah.
Contoh, jika pemain berada di Sumeru, maka kita akan mendengarkan musik khas kawasan SWANA dimana didominasi oleh kecapi dan gendang.
Tentunya masih ada banyak alasan lain yang bisa disebutkan mengapa Genshin Impact begitu dicintai dan mengapa banyak developer ingin menciptakan game yang serupa Genshin Impact.
Hype Genshin Impact Mulai Menurun, Kenapa?
Peribahasa “Semakin tinggi pohon menjulang, semakin kuat angin menghempas” mungkin cocok disandingkan dengan game kesayangan kita yang satu ini. Popularitasnya mulai terasa turun sejak update versi 3.6 lalu.
Padahal, saat itu adanya perilisan Baizhu pertama kali sebagai karakter playable di Genshin Impact. Dimana Baizhu ini merupakan karakter Dendro yang paling lama dinanti-nantikan oleh pemain Genshin. Namun, ketika dirinya datang, justru banner-nya lah yang paling sedikit larisnya.
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya:
1. Hadirnya Honkai: Star Rail
Seperti yang sudah sama – sama kita ketahui, Genshin Impact sudah memiliki ‘adik‘ baru bernama “Honkai: Star Rail” yang hadir tak kalah kece dari si kakak. Sebelum adanya Genshin, judul “Honkai” sudah lebih dulu menguasai minat gamer dan pecinta anime.
Hanya saja, saat itu Honkai Impact tidak memiliki karakter ikemen yang seharusnya juga bisa menggaet minat para gamer cewek pengumpul husbando. Dan tentu saja developer menjawab hal ini dengan menghadirkan Honkai: Star Rail.
Gaya permainan Honkai: Star Rail memang tidak seperti kakak-kakaknya, dimana ia hadir sebagai game turn-based dan bisa auto pula. Tapi ternyata, game seperti ini tidak ditolak oleh para gamer dimana akhirnya mereka bisa mendapatkan game santuy yang worth it.
Selain dari segi karakter dan gameplay, ada banyak fitur Honkai: Star Rail yang lebih unggul dibandingkan Genshin Impact. Bahkan banyak pemain yang mengaku bahwa feedback yang mereka berikan di survey Genshin justru mereka temukan di Honkai: Star Rail.
Salah satu fitur yang sempat diminta oleh para pemain Genshin adalah kemampuan Traveler untuk mengganti elemen. Selama ini, Traveler perlu pergi ke Statue of The Seven di region tertentu untuk mengganti elemennya.
Di Honkai: Star Rail, Trailblazer (MC) bisa mengganti elemen sesuka hati hanya dengan membuka ikon menu ‘karakter’ tanpa perlu melakukan ritual apapun terlebih dahulu,
Ini hanyalah sebagian kecil dari fitur yang seharusnya ada di Genshin Impact justru malah lebih banyak ditemukan di Honkai: Star Rail.
2. Minim Konten End-Game dan Gameplay Repetitive
Terlepas dari banyaknya update, namun kita tidak bisa menikmati update itu setiap hari. Ini juga menjadi pedang bermata dua: Jika seluruh region diluncurkan dalam satu waktu, maka pemain cepat bosan. Dan jika diangsur seperti ini, pemain akan bosan menunggu konten baru.
Itulah mengapa banyak pemain yang udah bingung duluan ingin melakukan apa setiap kali membuka Genshin (disamping mengerjakan daily commission dan menghabiskan 160 resin). Untuk saat ini, Genshin Impact baru menghadirkan dua konten end-game saja: Spiral Abyss dan Genius Invokation TCG.
3. Mini Game yang Dinilai Kurang Seru
Selain dari konten end-game yang kurang menarik, mini event di Genshin juga dinilai kurang seru dan kurang bagus oleh para pemain. Sebagai contoh, kita lihat kembali event Sorush Genshin Impact kemarin.
Di forum komunitas Genshin Impact Reddit, tidak sedikit pemain yang mengeluhkan jeleknya event di game yang satu ini. Jika boleh disimpulkan, event Sorush ini lebih cocok disebut sebagai event adu bacot Sorush vs Paimon—yang mana sangat tidak singkat, tidak padat, dan tidak jelas.
4. Dalam Masa Menunggu Update Fontaine
Terlepas dari leak Fontaine yang sering simpang siur beredar di lini masa, hal ini tidak cukup untuk meningkatkan hype pemain Genshin untuk semangat memainkan game ini kembali. Sampai saat artikel ini ditulis, Genshin Impact masih berada di versi 3.7.
Artinya, pemain masih harus bertemu dengan satu kali update lagi sebelum bisa melanjutkan perjalanan ke Fontaine. Jika kita mengintip dari versi – versi sebelumnya, pemain kemungkinan besar akan pergi ke Golden Apple Archipelago terlebih dahulu sebelum berenang ke Negeri Fontaine.
5. Sistem Gacha yang ‘Unik’
Sistem gacha Genshin Impact memanglah sangat ‘unik’. Sistem pity Genshin Impact menjanjikan karakter bintang *5 dalam 90 kali pull, dan itu belum tentu bisa mendapatkan karakter dari banner yang sedang rate up tersebut.
Sistem pity di banner weapon Genshin Impact pun tak kalah berbeda ‘unik’nya. Sesial-sialnya pemain adalah ketika dia harus ke-spook dua kali (kurang lebih 180 pull) terlebih dahulu, baru senjata yang di banner tersebut bisa didapatkan dalam 90 pull berikutnya.
Hal ini sangat berbeda dengan sistem gacha Honkai: Star Rail yang lebih ‘manusiawi’, khususnya di banner lightcone (senjata). Dimana pemain masih bisa berkesempatan membawa pulang lightcone incaran dalam 90 pull dengan skala 70:20.
Maka, tidak heran jika pemain lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya di HSR ketimbang di Genshin Impact.
Itulah opini penulis mengenai hype Genshin Impact yang sekarang ini tampak sedang menurun. Mungkin untuk saat ini pemain Genshin memang sedang mengisi kekosongan konten dengan memainkan game Honkai: Star Rail yang jauh lebih santai sembari menunggu kemunculan Fontaine.
Semoga saja, ketika Fontaine rilis nanti, kita akan kebanjiran konten menarik yang tak kalah seru dari sebelum-sebelumnya.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author