Saat Predator Seksual Melenggang di Olimpiade Paris 2024
Bruce Mwape, pelatih Timnas Wanita Zambia, tetap mendapat visa untuk berangkat ke Olimpiade Paris 2024 di tengah kasus pelecehan seksual. Hal itu dikecam.
Dilaporkan Guardian, Mwape akhirnya mendapat visa Olimpiade 2024 meski tersandung masalah pelecehan seksual. Ia dikabarkan meremas dada pemain wanita sebelum pertandingan Piala Dunia Wanita 2023.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) sempat mengatakan akan dengan cermat mengikuti kasus ini. Visanya memang sempat ditolak berdasarkan UU Prancis, yang melarang pelaku kejahatan seksual masuk negaranya, namun kemudian dibatalkan.
Kini, Bruce Mwape bisa memimpin Timnas Wanita Zambia berlaga di Olimpiade Paris 2024. Namun, ada syarat ketat untuk mencegah perbuatan bejatnya terulang.
Di antaranya adalah melarang Mwape melakukan kontak pribadi dengan pemain. Kemudian, pertemuan empat mata harus dilakukan di area terbuka.
Baca juga: FIFA Investigasi Dugaan Aksi Remas Dada Pelatih Timnas Putri Zambia |
Kelakuan Mwape membuat heboh sepakbola tahun lalu. Sebab selain meremas dada pemain, Mwape juga sempat dituduh melecehkan pegawai FIFA di ajang yang sama.
Pegawai FIFA yang menjadi korban Mwape mengaku kecewa dengan keputusan ini. Ia menyebut harusnya Mwape dipecat sejak lama.
Asosiasi Sepakbola Zambia (FAZ) mengaku tak punya opsi lain untuk mengganti Mwape. Waktu mepet menjadi alasannya.
Soal Bruce Mwape di Olimpiade Paris 2024, IOC, menurut laporan Guardian, sudah membuat langkah tepat yang diambil federasi internasional terkait dan disetujui oleh Komite Olimpiade Nasional (NOC).
Baca juga: Bukan Semata 8 Atlet Wakil Palestina di Olimpiade Paris 2024 |