Pertama dalam 61 Tahun, Ganda Putra Gagal Sumbang Medali Asian Games

Kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di perempat final bulutangkis ganda putra Asian Games 2023 mengakibatkan tradisi medali yang sudah berlangsung selama lebih dari enam dekade terputus.

Sejak bulutangkis dipertandingkan di Asian Games 1962, nomor ganda putra tak pernah absen menyumbang medali. Pada 15 edisi sebelumnya, sektor ini sudah memenangi delapan medali emas, terbanyak dibanding negara manapun.

Bahkan di tiga edisi sebelumnya (2010, 2014, dan 2018), medali emas ganda putra selalu menjadi milik Indonesia. Kalaupun gagal meraih emas, paling tidak selalu ada medali perak atau perunggu yang dibawa pulang. Namun kali ini nasib berbicara lain.

Baca juga: Fajar/Rian Minta Maaf Gagal Sumbang Medali Asian Games 2023

Fajar/Rian yang menjadi unggulan pertama sekaligus peraih perak Asian Games 2018 tak mampu mengalahkan peraih emas Olimpiade 2020, Lee Yang/Wang Chi-lin. Meski mampu memberi perlawanan sengit, namun pada akhirnya tetap kalah 19-21, 18-21.

Sehari sebelumnya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sudah lebih dulu disingkirkan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Jadilah Merah Putih gagal melanjutkan tradisi medali di nomor ini.

Tak hanya itu, kekalahan ini juga memastikan target tiga emas yang dicanangkan PBSI gagal terwujud. Ini menjadi alarm jelang Olimpiade Paris 2024. Apalagi ganda putra belum kembali meraih medali sejak 2008. Mampukah sektor ganda putra bangkit?

Baca juga: Asian Games 2023: Fajar/Rian Setop di Perempatfinal

(adp/krs)