Menpora Dito Jawab Keinginan Atlet Senam Punya Tempat Latihan Layak
Menpora Dito Ariotedjo menjawab keinginan PB Persani memiliki tempat latihan yang layak. Selama ini, para atlet berlatih dengan meminjam hall dari DKI Jakarta.
Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) sempat meminta perhatian kepada pemerintah, khususnya Kemenpora. Hal itu disampaikan usai merah medali di SEA Games 2023.
Abyurafi dan Joseph Hatoguan baru saja mengakhiri paceklik medali senam putra selama empat tahun di SEA Games 2023 Kamboja. Mereka merebut medali perak di kategori artistik nomor horizontal bar putra, dan medali perunggu dari nomor floor.
Kesuksesan keduanua diharapkan menjadi acuan pemerintah untuk lebih memperhatikan senam Indonesia, mengingat punya peluang berprestasi di multievent mendatang.
Salah satunya terkait ketersediaan fasilitas yang layak untuk atlet-atlet senam nasional. Sebab selama ini, senam Indonesia belum memiliki fasilitas latihan sendiri. Mereka menggunakan fasilitas hall milik DKI Jakarta dengan menyewa.
Menjawab keinginan PB Persani, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan akan segera mewujudkannya. Saat ini, Kemenpora sedang membahasnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat sentra latihan di kawasan Cibubur.
“Untuk sarana dan prasarana, seperti yang tadi disampaikan, memang Kemenpora bersama Kemen PUPR sedang memfinalisasi sentra pelatihan di kawasan Cibubur, yang salah satunya untuk gymnastic,” kata Dito usai melakukan audiensi dengan PB Persani di Kantor Kemenpora, Selasa (23/5/2023).
Menurut Dito, ia sebagai Menpora yang baru ditunjuk mengakui jika baru melihat semua kendala dan hambatan yang dihadapi cabor senam. Namun, pihaknya juga sudah meminta agar masalah sarana prasarana ini menjadi prioritas.
Baca juga: Menpora Dito: Bonus SEA Games 2023 Sebentar Lagi |
“Secepat-cepatnya (sentra pelatihan sudah jadi) sebelum saya turun jabatan. Insya Allah sudah ada program yang signifikan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati Irawan mengatakan, sentra pelatihan yang ditujukan untuk senam sejatinya sudah direncanakan sejak delapan tahun lalu. Namun, sentra pelatihan itu urung digunakan PB Persani lantaran tidak sesuai standar.
“Waktu itu saya pernah diminta untuk ke Cibubur, ada sebuah gedung (empat lantai). Namun lantainya keramik dengan tinggi tiga meter. Saya katakan, bahwa untuk mengambil alat saja sulit menuju ke gedung tersebut. Saya bilang, ini tidak bisa untuk olahraga karena lantainya harus khusus. Akhirnya, dibilang akan dibangun, sampai sekarang saat Menpora Zainudin Amali di Cibubur,” kata Ita.
“Saya sendiri sedih karena Pelatnas kami sewa dengan DKI. Jadi sampai sekarang gedungnya belum ada. Katanya, sudah diskusi dengan Kemen PUPR di Cibubur,” ujarnya.
Baca juga: Usai SEA Games, Timnas Dayung Indonesia Target 2 Emas di Asian Games 2023 |
Ita sendiri berharap PB Persani bisa turut dilibatkan dalam perancangan centra latihan yang salah satunya ditujukan untuk senama tersebut. Hal ini penting, karena hall senam memiliki standar-standar internasional yang butuh pemahaman khusus.
“Harus ada lubang, dan jangan dipikir kalau gymnastik hanya untuk artistik saja. Bagaimana dengan ritmik, aerobic, dan trampoline. Semoga yang sekarang centra latihannya jadi,” ujar Ita.